Kamis, 25 Desember 2014

moved on..

Kalo blog ini rumah atau kamar, pasti udah banyak sarang laba-laba dan debu dimana-mana deh. Hehehe
Time flies so fast.. dan aku terlalu menikmatinya hingga lupa menulis.

I do apologize to people who have red this blog dalam waktu dekat ini.. Sungguh saya gak ada maksud untuk masih melihat-lihat masa lalu dengan tidak menghapus tulisan saya tentang orang yang pernah saya sayang.. tapi sungguh, mei-agustus hidup saya berjalan sangat cepat. Ada banyak tangis tumpah di sana.. Sesuatu yang sekarang saya sesali, kenapa dulu harus ditangisi, sih? Hahahaha
Mulai dari penempatan tak sesuai rencana, sampai dilepaskan oleh orang yang telah pernah mencuri hati saya. Too bitter to tell to everyone who visit this blog. Saya lebih memilih untuk bersyukur dan tetap menjalani hari seperti biasa dan voilaaa :) di bulan september saya bertemu dengan seseorang yang insyaAllah akan menjadi partner seumur hidup buat saya.

Tuhan memang Maha Baik. Maha Kuasa..

Siapa yang dapat mengira ketika suatu pagi berangkat dines terus kamu ketemu jodoh? :')

Jangan sepele sama kuasa Tuhan.. Karena itu sungguh sangat mungkin terjadi.

So...
Bismillah for everything..
Alhamdulillah for every-little-thing that You give to me.
InsyaAllah I've moved on already :)

Rabu, 21 Mei 2014

Jika Ini Cinta



Aku akan percaya ini cinta

jika bersamanya di bawah terik matahari aku malah merasa teduh


Aku akan percaya ini cinta

jika terjebak dengannya di tengah serigala aku tetap merasa tenang


Aku akan percaya ini cinta

jika menjauh dari Sang Pencipta aku jadi merasa takut


Dan aku akan percaya ini cinta

jika melihatnya tertawa dengan lepas aku sudah merasa cukup..


repost-by Zarry Hendrik

Aku Merindukanmu

Aku merindukanmu. Ini sesuatu yang besar, yang tidak cukup kusimpan dalam kepalan. Ini sesuatu yang tidak kecil, ini benar-benar aku rasakan.
 

Aku tahu, ada begitu banyak hal-hal yang mendekatkan, yang belum kita lakukan, yang belum kita hadapi bersama-sama. Sebab bebutiran rindu berikut kobar cemburu yang menyala-nyala akan menuntun kita pada warna rasa yang keemasan. Berkilauan, terang kemilau yang mencengangkan, gemerlap pesta di dalam sepasang mata. Bagaimana ini tidak menakjubkan? Aku benar-benar mengilhaminya.


Rindu kan ada, baik di pagi, siang, sore, maupun malam, berikut hari berganti hari dan tahun depan menjelang, juga mendung, cerah atau berawan, atau baik kemarau maupun hujan, atau biar salju turun sekalian! Ini aku berpijak di atas puncak kerinduanku. Aku melihat awan-awan yang menggumpal tebal, menutup cantik segala kesalahanmu. Aku lupa, hanya ingat kebaikanmu, terlebih kelucuanmu yang menggemaskan.


Aku sudah berteman baik dengan bayang-bayangmu, bayang-bayangmu menemani sisa hidupku. Dan karenanya benda-benda mati jadi tampak seakan memusuhiku, memerangi kesunyianku.

 


Aku merindukanmu. Aku memanggilmu dengan suara yang keluar dari jantungku, dalam gerak yang tergambar dari nadiku. Karena aku tahu, ada tersisa banyak hal-hal besar yang belum kita lewati di bawah langit ini, di atas bumi ini, di dalam hati kita. Demikian aku merindukanmu, demikian aku benar-benar merasakannya.



repost from Zarry Hendrik's Poetry

Rabu, 07 Mei 2014

sebelum tidur..


Berkali-kali ngetik postingan untuk blog tapi berakhir di draft dan sekali kehapus gak sengaja pas buka blog sambil ngantuk. Kelakuanku memang masih kayak bocah -_- Malam ini sebelum tidur aku cuma mau nulis beberapa kalimat. Beberapa ucapan syukur dan beberapa doa serta harapan.
Kalian tau rasanya mengagumi orang yang kalian cintai dan mencintaimu? Sekarang aku tau rasanya dan aku bersyukur atas hal itu. Rasanya sungguh nikmat. Walaupun saat ini aku berada puluhan atau bahkan ratusan kilometer dari tempat kamu sedang tertidur pulas, dan 10 hari lagi pesawat Surabaya-Biak akan membawamu membelah jarak di antara kita menjadi lebih jauh lagi, aku tetap bersyukur. Terima kasih untuk kehadiranmu dalam hidupku, Rifky Setyarso. Aku bersyukur atas perjumpaan kita yang singkat di depan gerbang kantor Kanwil DJKN DKI Jakarta beberapa bulan yang lalu. Mungkin di gerbang itulah hatiku terjatuh kepadamu untuk pertama kalinya. Semoga semua rencana kita berdua dilancarkan oleh Allah. Semoga kita berdua tidak akan pernah menyerah pada jarak, waktu, dan segala keterbatasan yang kita punya. Karena selama kita memiliki satu sama lain, aku yakin kita bisa menaklukkan dunia :')

Alhamdulillah. Allah Maha Baik.


Kamar 220, Asrama KNPK, Jurangmangu
7 Mei 2014
11.44 PM

Selasa, 18 Februari 2014

My Dream Note.. (part 1)

My Dream Note
  1. Dina bisa naik haji sama mama papa di tahun 2019 atau lebih cepat dari itu.
  2. Dina bisa sekolahin arip sampai arip jadi sarjana atau lebih tinggi dari itu.
  3. Dina bisa beli mobil honda jazz warna merah di tahun 2022 atau lebih cepat dari itu.
  4. Dina bia jadi anggota DPR di umur 35 tahun atau lebih cepat dari itu.
  5. Dina bisa punya usaha dengan omzet 10juta/bulan atau lebih besar dari itu.
  6. Dina bisa lulus S2 dengan IPK >3,50
  7. DIna bisa jadi dosen di umur 25 tahun atau lebih muda dari itu.
  8. Dina bisa punya suami yang ganteng dan bisa menjadi imam dan suami serta ayah yang baik (secar akhlak maupun finansial).
                                                                                                      Dina Pasti Bisa.
                                                                                                      Kamar, 30 Juni 2013
Hai :)
Namaku Dina. Itu dream note yang aku tulis sekitas hampir 8 bulan yang lalu. Galau banget yah isinya? Hihihi. Gak jelas aku maunya jadi apa. Dosen, Anggota DPR, atau Pengusaha? :D
Saat nulis dream note itu, aku lagi jadi pengangguran.. Dream note itu aku tulis 1 bulan setelah aku wisuda sarjana. Jadi wajarlah ya isinya ngawur begitu. Wong aku lagi luntang lantung gak tentu arah tujuan.. Ya semua aku pengen. Jadi ini jadi itu, pengen ini pengen itu. Tapi sama sekali belum kebayang dipikiranku saat itu, kelak aku sebetulnya akan jadi apa..
Lulus dengan IPK pas-pasan membuatku minder di tengah-tengah teman-temanku. Apalagi sepupuku yang kuliah di fakultas yang sama (tapi beda jurusan) dapet IPK cum laude.. Aku ngerasa butiran debu banget. Serpihan sukhoi. :'| Sama sekali gak ada gambaran mau kerja dimana. Kuliah S2 juga masih ragu jadi atau enggak. Ngerasa gak pede mau ngelamar di perusahaan gede karena gak punya channel. Ya mental block yang aku bikin sendiri sih sebetulnya.. Nah, di tengah-tengah kegalauanku itu aku jadi sering baca-baca blog orang. Dan aku ketemu postingan ini di blognya @shitlicious. Terus karena memang belum kepikiran mau jadi apa dan kerja dimana, maka jadilah dream note ku mengambang begitu.. Hehehe
Aku lupa sejak kapan aku punya suatu tekad. Ntah karena terinspirasi dari blog-nya si alit itu, ntah karena hal lain. Memang harusnya aku posting tulisan ini udah dari kemaren ya biar gak lupa.. hmmm -.- Yasudahlaaah.. Lebih baik terlambat daripada enggak, kan? *cari pembenaran* Hehehe
Pokoknya walaupun aku galau, setiap berdoa sama Tuhan, aku selalu minta satu hal. Aku pengen buat orang tuaku bahagia.. Aku mohon sama Tuhan agar memberikan jalan buatku untuk mewujudkan hal itu. Aku pengen orang tuaku bisa bangga sama aku. Aku pengen bisa bilang ke mama papa, "Mama Papa mau ke mana? Yuk minggu depan kita ke Spore. Bulan depan ke Bali ya.." Pengen beliin mereka mobil, ngajak mereka umrah, nyekolahin adekku sampe sarjana (bahkan lebih).. Ya pokoknya bikin bangga orang tua lah. Dan aku juga minta agar mama papa ku senantiasa sehat selalu dan umurnya panjang sehingga aku sempat buat mereka bahagia.. Itu terus yang aku minta sama Allah.. Sampai gak terasa hampir 8 bulan sejak hari dream note galau itu aku buat.. Hari ini aku di sini.. Di kota Jakarta..
Kok bisa sih Din? Ngapain di Jakarta? Gak jadi kuliah? 
Untuk cerita tentang awal masuk kuliah S2 ku bisa dibaca di sini. Jadi sebenernya aku itu udah kuliah satu semester di Medan. Kuliah yang kuikuti dengan semangat membara di awal dan semangat yang melempem di tengah-tengah semester. Kenapa melempem Din? Karena aku kuliah sambil ikut tes masuk kerja. Mulai dari tes masuk PTP, perusahaan kosmetik, teh cina, OJK, Kemenkeu, Kemendikbud, sampai tes masuk Bank Indonesia. Aku manut ajalah pokoknya sama mama. Mama bilang, "Ikutin aja semua tes yang ada. Pasti nanti salah satunya lulus. InsyaAllah. Mama doain.." Jadi berbekal doa mama aku pun memberanikan diri mendaftar kemana-mana. Ada yang dipanggil, ada yang enggak. Ada yang lulus sampe tahap 1. Ada yang sampe tahap akhir, tapi ujung-ujungnya gak lulus juga.. Ada juga yang dipanggil, tapi akunya gak dateng. Hehehe. Hingga pada akhirnya tersisa dua tempat kerja yang manggil aku sampai tahap akhir. Sampai hari ini aku masih ngerasa hal itu mukjizat yang luar biasa dari Tuhan. Kebayang gak? Aku yang minder sama IPK ku dan masih suka ngerasa oon (bahkan sampai hari ini), berhasil diundang tes masuk Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sampai tahap akhir! Iya tahap akhir. :') Kalau kamu gak percaya, aku juga sampai sekarang masih percaya gak percaya :''') Tapi itu kejadian.. 
Terus lulusnya dimana Din? Kok bisa sekarang jadi di Jakarta?
(to be continued..)