Jumat, 30 Agustus 2013

Sekolah Lagi \m/

Hari ke 11 di bulan Ramadhan.
Alhamdulillah atas semua berkah dari Allah swt.
Seminggu lagi, untuk pertama kalinya aku akan mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Iya benar. Umurku mmg sudah hampir 22tahun. Tapi jangan salah sangka, biar kadang masih suka 'oon', aku udah sarjana.. Bukan suatu hal yang patut dibanggakan. Karena aku sadar dalam proses kuliah s1 ku, aku masih belum maksimal dalam menjalankannya.
Terus kenapa mau ujian masuk PT lagi, Din? Nah ini dia persoalannya. Untuk menjadi seorang tenaga pengajar yang merupakan cita-citaku sejak SMP, aku harus minimal tamat s2. It means, s1 ku belum ada apa-apanya dan aku harus segera kuliah lagi. Seperti yang tadi aku bilang, ini kali pertama aku ikut tes. Semasa masuk s1 dulu, Alhamdulillah berkat doa mama dan kerja keras papa aku bisa masuk melalui jalur PMP tanpa tes sedikitpun. Bangga? Jelas.. Gak gampang bisa masuk dari jalur itu. Siapa yang bangga aku bisa lulus PMP? Bukan aku.. Tapi keluargaku. Dan aku bangga karena bisa membuat mereka bangga, pada saat itu.
Kebanggaan mamaku selanjutnya adalah ketika aku bisa wisuda gel. 1 untuk angkatanku. Alhamdulillah. Ini juga berkat mama dan papa. Tanpa mereka mungkin usahaku gak akan ada artinya. Mereka bangga walaupun sedikit kecewa karena ipk ku gak cum laude. Tapi papa bilang "Gak apa-apa." waktu aku kirim sms minta maaf karena ipk ku gak cum laude ke beliau saat wisuda berlangsung.
Minggu depan adalah hari bersejarah buatku. Untuk pertama kalinya ikut seleksi masuk perguruan tinggi membuatku sedikit nervous tapi bersemangat. Semangat yang bersumber dari banyak orang dan kejadian. Aku udah gak sabar menantikan proses belajarku nanti di Sekolah Pasca Sarjana. Kuliah yang benar-benar kuliah akan kujalani di sana (InsyaAllah). Aku gak sabar untuk diwisuda lagi. Untuk sekali lagi bisa membuat mereka bangga. Aku gak sabar ketemu Pak Azhar lagi di kelas. Aku gak sabar kuliah di ruangan ber-AC dengan mahasiswa yang cuma beberapa orang saja. It must be so much fun :)
Aku senantiasa berdoa kepada Allah agar segera dapat pekerjaan. Supaya papa gak berat bayar uang kuliahku yang lebih mahal hampir 18 kali lipat dari uang kuliahku saat s1 dulu. Pake baju kerja terus pulang kerja pergi kuliah, pasti.keren.banget. Semoga tes nanti membawaku lulus masuk SPS. Amin YRA..
Aku mudah lupa, karena itulah aku menulis. Semoga ketika suatu saat aku terlalu lelah menjalani kehidupanku saat kuliah s2, aku dapat membaca tulisan ini dan mengingat kembali betapa mahalnya setiap tetes keringat papa yang kugunakan untuk membayar biaya masuk dan kuliah di sana. Semoga aku tidak lupa bahwa jadi pengangguran itu gak enak. Gak punya kegiatan rutin yang jelas itu menyebalkan. Semoga sakit-sakitku nanti bisa membawa aku dan keluargaku senang-senang di kemudian hari. Oh iya, satu yang kelupaan. Arif. Dia juga harus bangga menjadi adekku. Aku harus bisa memberikan contoh yang baik untuknya. Bukan pekerjaan yang mudah, menjadi contoh itu hal yang sulit. Tapi beberapa step telah aku lewati dan untuk kedepannya aku yakin bisa. Dan aku yakin arif pun bisa. Bahkan lebih dari aku. Aminn..

Semangat dinaaaaa \m/

Kamar Arif, 20 Juli 2013
11.49 p.m



Dan hari ini, hari dimana aku memutuskan untuk mempublish tulisan di atas, adalah hari pengumuman yang sudah kutunggu-tunggu. Aku lulus masuk Sekolah Pasca Sarjana USU jurusan Magister Ilmu Akuntansi..
Bismillahirahmannirrahimm.. Alhamdulillah. Allah Maha Baik :)

SlaapKamer, 30  Agustus 2013
10.30 p.m

Senin, 05 Agustus 2013

Idul Fitri

Lihat
Pedang tobat ini menebas-nebas hati
dari masa lampau yang lalai dan sia
Telah kulaksanakan puasa ramadhanku,
telah kutegakkan shalat malam
telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang
Telah kuhamparkan sajadah
Yang tak hanya nuju Ka’bah
tapi ikhlas mencapai hati dan darah
Dan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menunggu
Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya
Maka aku girang-girangkan hatiku

Aku bilang:
Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malam
Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang
Namun si bandel Tardji ini sekali merindu
Takkan pernah melupa
Takkan kulupa janji-Nya
Bagi yang merindu insya Allah ka nada mustajab Cinta
Maka walau tak jumpa denganNya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku padaNya
Dan semakin dekat
semakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa

O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini
ngebut
di jalan lurus
Jangan Kau depakkan lagi aku ke trotoir
tempat usia lalaiku menenggak arak di warung dunia
Kini biarkan aku meneggak marak CahayaMu
di ujung sisa usia
O usia lalai yang berkepanjangan
Yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus
Tuhan jangan Kau depakkan aku lagi ke trotoir
tempat aku dulu menenggak arak di warung dunia

Maka pagi ini
Kukenakan zirah la ilaha illAllah
aku pakai sepatu sirathal mustaqim
aku pun lurus menuju lapangan tempat shalat Id
Aku bawa masjid dalam diriku
Kuhamparkan di lapangan
Kutegakkan shalat
Dan kurayakan kelahiran kembali
di sana



(dari Kumpulan Puisi Sutardji Colzoum Bahri)