Kamis, 06 Desember 2012

:')

Saya baru selesai shalat magrib. Saat sujud terakhir tadi, tak terasa air mata saya menetes. Tak sengaja teringat akan seseorang yang sudah berada jauh di sana. Yang dulu pernah mengisi relung hati saya.. Betapa bodohnya saya pernah menyerahkan hati seutuhnya pada orang yang tidak menjaganya. Betapa bodohnya saya pernah mempercayakan seluruh perasaan kepadanya. Ah sudahlah.. Tidak ada gunanya mengingat orang yang sudah mati. Mati dari semua rasa yang pernah indah di dalam hati. Tidak ada gunanya mengingat orang yang sudah pergi jauh meninggalkan bekas luka di sudut hati yang paling dalam. Jika mengingatnya, hanya ada perih yang datang untuk kembali menghujam.

Saya mungkin sekarang berdiri masih dengan kaki yang dulu saya gunakan untuk mengejar bayanganmu. Tapi percayalah, kaki saya sekarang jauh lebih kuat. Jauh lebih siap melewati segala rintangan hidup. Saya juga masih tersenyum dengan bibir yang dulu. Bibir yang dulu mengucap janji setia berdua bersamamu.. Bersama kelingking yang saling terkait indah. Indah namun semu. Keindahan fana laksana keindahan matahari di senja yang seketika menghilang  berganti malam yang gelap.

Saya hanya bisa mengucap terima kasih sekarang. Terima kasih atas sakitnya. Terima kasih atas semua kenangan baik dan buruknya. Mungkin tanpa orang-orang yang telah menyakiti saya, saya tidak akan pernah dewasa. Mungkin saya tidak akan pernah memahami arti hidup. Mungkin saya tidak akan pernah bisa belajar menghargai orang-orang yang tulus mencintai saya..

"The most beautiful smile come after the most painful tears.."

Medan, 6 Desember 2012
07.05 PM